
BANYUWANGI - Lambannya Aparat Penegak Hukum (APH) dalam hal ini kepolisian dalam mengungkap kasus pembunuhan dan perkosaan yang menimpa seorang siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang masih berusia 7 tahun di Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menuai banyak pertanyaan di masyarakat, Jumat (14/2/2025).
Menjelang akhir tahun, tepatnya 13 November 2024 di Desa Kalibaru Manis Kecamatan Kalibaru, masyarakat dihebohkan dengan penemuan mayat dengan kondisi mengenaskan telentang di semak ilalang tidak jauh dari rumahnya. Saat ditemukan, siswi kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah ini masih memakai baju seragam sekolah dengan kondisi celana yang melorot. Selain itu, tidak jauh dari jasad korban juga ditemukan beberapa kancing baju yang copot dan sepatu korban yang terlepas. Kuat dugaan korban diperkosa terlebih dulu sebelum akhirnya dibunuh.
Meskipun sudah berbagai upaya telah dilakukan oleh Polresta Banyuwangi dan Polda Jatim, akan tetapi hingga kini kasus tersebut belum juga terungkap. Dibandingkan dengan kasus pembunuhan viral lainnya yang penanganannya begitu cepat, dalam kasus pembunuhan di Kalibaru ini tampak Polresta Banyuwangi dan Polda Jatim terkesan kesulitan dalam mengungkap motif pembunuhan dan menangkap pelakunya.
Kini, tepat 3 bulan kejadian rudapaksa yang menyebabkan korban merenggang nyawa tersebut, https://publikbanyuwangi.com berusaha mengingatkan kembali bahwa di Kalibaru Banyuwangi pernah terjadi kasus perkosaan dan pembunuhan yang penanganan hingga kini belum tuntas. Masyarakat berharap, aparat penegak hukum dalam hal ini Polresta Banyuwangi dan Polda Jatim segera menuntaskan misteri pembunuhan dan menangkap pelakunya.
”Apabila pihak kepolisian sudah tidak bisa untuk mengungkap kasus ini dan tidak dapat menetapkan tersangka pelaku pembunuhan, masyarakat Banyuwangi berharap sekiranya Polresta Banyuwangi atau Polda Jatim melakukan konferensi pers untuk menyatakan secara terbuka terkait kendala-kendala yang membuat penanganan perkara ini menjadi buntu, ” harap warga Banyuwangi. (***)