BANYUWANGI - Kodim 0825/Banyuwangi berhasil memenuhi target pengerjaan rehab rumah tidak layak huni (rutilahu) yang tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Banyuwangi. Program yang dibentuk berkat kerja sama Kodam V/Brawijaya dengan Pemprov Jatim tersebut didorong bisa tuntas sebelum akhir Juli 2024.
Sasaran dari pembangunan adalah rumah milik warga miskin yang dianggap sudah tidak layak huni. Pembenahan rumah melibatkan anggota Koramil dengan warga dan Pemerintah Desa. Sebelum pembangunan dimulai, Koramil terlebih dulu melakukan proses pendataan dan verifikasi di lapangan. Setelah itu tim dari Kodim 0825 bekerja sama dengan Pemerintah Desa dan tokoh masyarakat melakukan identifikasi rumah yang benar-benar membutuhkan perhatian.
Baca juga:
14 Prajurit Resmi Jadi Warga Kodim Klungkung
|
Setelah pendataan, langkah selanjutnya adalah melibatkan masyarakat setempat untuk membantu renovasi rumah-rumah warga yang sudah tidak layak ditempati. Proses pembangunan dilakukan dengan mengganti material dinding, atap, kusen, dan pembuatan kamar mandi bagi warga yang belum memiliki.
”Dengan adanya program rehab rutilahu, kami berharap warga bisa memiliki lingkungan tempat tinggal yang lebih sehat. Rumah yang telah direnovasi memiliki struktur yang lebih aman dan nyaman, sehingga mencegah berbagai penyakit yang disebabkan oleh lingkungan tidak sehat, ” kata Pengawas Pelaksanaan Rutilahu dari Kodam V/Brawijaya Kolonel (Arh) Budiono.
Pamen Sahli Bidang Idpol Kodam V/Brawijaya itu berharap program ini bisa dilaksanakan secara berkelanjutan. Sehingga, ke depannya tidak ada lagi warga Banyuwangi yang tinggal di rumah-rumah tidak layak huni. ”Semoga bisa berlanjut tahun depan dan menjadi program prioritas untuk membantu masyarakat. Program ini juga menguatkan semangat gotong royong Babinsa dan masyarakat, ” imbuhnya.
Sementara itu, Dandim 0825/Banyuwangi Letkol (Arh) Joko Sukoyo mengatakan, sasaran rehab rutilahu yang diterima masyarakat sudah tepat sasaran. Menurutnya, banyak dari mereka yang sebelumnya tinggal di rumah dengan kondisi sangat memprihatinkan. Pria asal Batu Malang itu mengaku berulang kali turun ke lapangan untuk meninjau kondisi masyarakat yang mendapatkan bantuan rehab.
”Banyak rumah yang kondisinya memprihatinkan, ada yang sudah lama tinggal di rumah reyot yang kayu rumahnya sudah banyak yang lapuk, ” kata Joko.
Joko berharap ada program ini bisa keberlanjutan sehingga masyarakat bisa menempati rumah-rumah dengan kondisi yang layak. Hingga akhir Juli sudah ada 131 unit rumah yang direhab sejak awal tahun 2024. Jumlah itu mencapai 97, 6 persen dari target yang ditetapkan. ”Kami minta masyarakat juga menunjukkan komitmen untuk merawat rumah-rumah baru mereka dengan baik, ” pungkasnya. (***)